Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahwa Mu'adz bin Jabal ra telah berkata: "Rasulullah SAW telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang,kemudian orang itu berkata kepadaku: "Apakah anda masih tidur juga wahai Mu'adz, padahal Rasulullah SAW telah berada di dalam tanah." Mu'adz terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu ia mengucapkan: "A'uzubillahi minasy syaitannir rajim?" Setelah itu ia lalu mengerjakan solat. Pada malam seterusnya, ia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama. Mu'adz berkata: "Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan?" Kemudian ia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman.
Pada esok harinya orang ramai berkumpul, lalu Mu'adz berkata kepada mereka: "Malam tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk difahami. Dahulu, bila Rasulullah SAW bermimpi yang sukar difahami, baginda membuka Mushaf (al-Quran). Maka berikanlah Mushaf kepadaku. Setelah Mu'adz menerima Mushaf, lalu dibukanya maka nampaklah firman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula?" (Az-Zumar: 30).
Maka menjeritlah Mu'adz, sehingga ia tak sadarkan diri. Setelah ia sadar kembali, ia membuka Mushaf lagi, dan ia nampak firman Allah yang berbunyi:
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada orang-orang yang bersyukur?" (Ali-lmran: 144)
Maka Mu'adz pun menjerit lagi: "Aduhai Abal-Qassim. Aduhai Muhammad?" Kemudian ia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah. Ketika ia akan meninggalkan penduduk Yaman, ia berkata: "Seandainya apa yang kulihat ini benar. Maka akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan kita akan menjadi seperti biri-biri yang tidak ada pengembala." Kemudian ia berkata: "Aduhai sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad SAW?" Lalu iapun pergi meninggalkan mereka.
Di saat ia berada pada jarak lebih kurang tiga hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar olehnya suara halus dari tengah-tengah lembah, yang mengucapkan firman Allah yang bermaksud: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati." Lalu Mu'adz mendekati sumber suara itu, setelah berjumpa, Mu'adz bertanya kepada orang tersebut: "Bagaimana khabar Rasulullah SAW? Orang tersebut menjawab: Wahai Mu'adz, sesungguhnya Muhammad SAW telah meninggal dunia. Mendengar ucapan itu Mu'adz terjatuh dan tak sadarkan diri. Lalu orang itu menyadarkannya, ia memanggil Mu'adz: Wahai Mu'adz sadarlah dan bangunlah." Ketika Mu'adz sadar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar Assiddik, dengan cop dari Rasulullah SAW. Tatkala Mu'adz melihatnya, ia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya, kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu. Setelah puas ia menangis iapun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah.
Mu'adz sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: "Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?" Mu'adz menyambungnya: "Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah?" Kemudian ia menangis dan akhirnya ia jatuh dan tak sadarkan diri lagi. Pada saat itu, di samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy ra lalu ia berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal sebutkanlah nama Muhammad dengan suara yang kuat dekatnya, ia adalah Mu'adz yang sedang pingsan. Ketika Bilal selesai azan, ia mendekati Mu'adz, lalu ia berkata: "Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Mu'adz, aku telah mendengar dari Rasulullah SAW, baginda bersabda: "Sampaikanlah salamku kepada Mu'adz." Maka Mu'adz pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara keras, sehingga orang-orang menyangka bahwa ia telah menghembus nafas yang terakhir, kemudian ia berkata: "Demi ayah dan ibuku, siapakah yang mengingatkan aku pada baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang fana ini, wahai Bilal? Marilah kita pergi ke rumah isteri baginda Siti Aisyah ra."
Ketika sampai di depan pintu rumah Siti Aisyah, Mu'adz mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa barakatuh?" Yang keluar ketika itu adalah Raihanah, ia berkata: "Aisyah sedang pergi ke rumah Siti Fatimah. Kemudian Mu'adz menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahli bait." Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang perkara halal dan haram adalah Mu'adz bin Jabal, ia adalah kekasih Rasulullah SAW."
Kemudian Fatimah berkata lagi: "Masuklah wahai Mu'adz?" Fatimah rha lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah salam saya kepada Mu'adz dan khabarkan kepadanya bahwa ia kelak di hari kiamat sebagai imam ulama." Kemudian Mu'adz bin Jabal keluar dari rumah Fatimah ha menuju ke arah kubur Rasulullah SAW.
Time
Nabi SAW & Sahabat
- Saat Kelahiran Rasulullah SAW
- Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW
- Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW
- Pentingnya Mentaati Rasulullah SAW
- Rasulullah SAW Takut terhadap Keduniaan Yang Melimpah
- Keadaan Lapar Rasulullah SAW
- Rumah Isteri-Isteri Nabi SAW
- Hijab (Tabir/Pudah) Isteri-Isteri Nabi SAW
- Penderitaan Nabi SAW (1)
- Penderitaan Nabi SAW (2)
- Penderitaan Nabi SAW (3)
- Penderitaan Nabi SAW (4)
- Perjalanan Ke Thaif
- Sifat-Sifat Para Sahabat (1)
- Sifat-Sifat Para Sahabat (2)
- Abdullah Bin Abbas Bercerita
- Dakwah Nabi SAW Kepada Kaisar
- Surat Balasan Heraklius
- Usama ra Sebagai Panglima
- Perjuangan Meninggikan Kalimatullah
- Kecintaan Para Sahabat Kepada Rasulullah SAW
- Perilaku Abu Ayyub ra. terhadap Nabi SAW
- Wasiat Abu Bakar r.a. Sebelum Kematiannya
- Kisah Sa'id bin Amir bin Huzaim Al-Jumahy
- Wasiat Abu Bakar kepada Umar
- Wasiat Umar ra. kepada Khalifah Sesudahnya
- Wasiat Umar ra. kepada Abu Musa Al-Asy'ary ra.
- Keperibadian Abu Bakar r.a.
- Umar r.a di Malam Hari
- Kezuhudan Sebahagian Sahabat ra.
- Abu Ubaidah bin Jarah ra.
- Mu'awiyah bin Abu Sufyan r.huma
- Said bin Musayab rah. (tabieen)
- Mereka itu Berjalan Kaki di Atas Permukaan Bumi
- Erti Sebuah Obrolan (Perbualan)
- Pentingnya Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar
- Tentang Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
- Menginfakkan Harta dalam Jihad Fii Sabilillaah
- Dakwah Rasulullah SAW di Medan Perang
- Larangan Memerangi Suatu Kaum sebelum Diseru kepadA Islam
- Doa Nabi di Tho'if
- Pesan Abu Bakar ra. sebelum Mengirim Pasukan Jihad
- Surat Umar bin Khathab ra.
- Qunut Nazilah
- Sebab Kemenangan
- Do'a setelah mengalahkan musuh
- Ketika Usaha Dakwah Terhenti
- Dakwah Rasulullah SAW ketika Beliau dalam Perjalanan
- Dakwah Khalid bin Walid ra. di medan perang
- Kisah Perang Badar
- Kisah Perang Mautah
- Perang Hunain, 8 H
- Menginfakkan Harta dalam Jihad Fii Sabilillaah
- Keberanian Hamzah bin Abdul Mutthalib ra.
- Keberanian Az-Zubair bin Al-Awwam ra.
- Pembelaan Abu Bakar ra. terhadap Nabi SAW
- Semangat Anak-anak untuk berjihad
- Penderitaan para Sahabat r.ahum
- Memberi Salam
- Menebar Salam
- Yang Layak Menjadi Amir
- Amir yang Selamat dari Adzab Allah Ta'ala
- Nasihat Rakyat kepada Pemimpin
- Rasulullah SAW Memberi Makanan
- Cara Sahabiyah Berinfaq
- Infak Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
- Kisah Seorang Ansar
- Memberi Sedekah dengan Tangan Sendiri
- Khadijah al-Kubra ra
- Aisyah ra
- Tuduhan Yahudi Terhadap Perkahwinan Nabi SAW
- Ummu Abiha
- Puteri-Puteri Rasulullah SAW
- Sahabiyah dalam Medan Jihad
- Setimpal Pahala Berjihad
- Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.huma.
- Al-Khansa Binti Amru
- Ummu 'Umarah rha.
- Ketaatan Api kepada Tamim Dari ra.
- Sahabat Melintas Sungai Dajlah
- Nizhom Ghaibiyah
- Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut
- Bidadari untuk Umar r.a.
- Pahala Sebanyak Bintang di Langit
- Kurma Madinah
- Rasulullah SAW dan wang 8 dirham
- Rasulullah SAW dan Seorang Arab Badui
- Rasulullah SAW Mendatangi Kafilah Dagang
- Rasulullah SAW dan Yahudi Pencuri
- Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta
- Kijang Dan Anaknya
- Cahaya Di Wajah Nabi SAW
- Wahyu Terakhir Kapada Rasulullah SAW
- Rindu Rasulullah
- Wafatnya Seorang Laki-laki Habsyi di dalam Majlis Nabi SAW
- Keberanian Saad bin Abu Waqqash ra.
- Bertani di Syurga
- Gurau dan Senda Rasulullah SAW
- Man A'jabal Khalqi Imanan
- Detik Kewafatan Rasullullah SAW
- Kecintaan Mu'adz bin Jabal ra pada Rasulullah SAW
Blog Archive
- August (102)
Popular Posts
-
Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira bermain-main dengan teman-temannya. Rambutnya awut awutan dan mukanya koto...
-
Ibunya bernama Qutayrah binti Abu Uzza dari Banu Amir bin lu'ai. Dia adalah saudara kandung Abdullah bin Abu Bakar ra. Asma' telah d...
-
"Dan orang-orang yang terdahulu; yang mula-mula dari orang-orang “Muhajirin” dan “Ansar” (berhijrah dan memberi bantuan), dan orang-o...
-
Rasulullah Shallallaahu 'alayhi wa sallam biasa mengirim surat kepada para raja untuk berdakwah dan bertabligh kepada mereka. Salah satu...
-
Thabarani memberitakan dari Ummu Sulaim ra. dia berkata: Pernah Rasulullah SAW keluar berjihad dan ikut bersamanya sebilangan kaum wanita da...
-
Abu Nu'aim mengeluarkan dari Khalid bin Ma'dan, dia berkata, "Umar bin Al-Kbaththab ra. mengangkat Sa'id bin Amir bin Huzai...
-
Thabarani telah mengeluarkan dari Al-Harits At-Taimi dia berkata: Adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib ra. pada hari pertempuran di Badar membu...
-
Ibnu Asakir telah mengeluarkan dari Said bin Al-Musaiyib, dia berkata: Orang pertama yang menghunus pedangnya fi sabilillah ialah Az-Zubair ...
-
Khadijah rha. adalah orang pertama yang memeluk Islam. Ia menduduki tempat terhormat sebagai istri pertama Nabi Muhammad saw. Waktu ia menik...
-
Nu'man bin Bashir ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallaahu'alayhi wa sallaam bersabda, "Kalian akan melihat orang beriman...
0 comments:
Post a Comment